DSSA Sinarmas lini bisnis Penyediaan Tenaga Listrik

Pertambangan

Perseroan menjalankan aktivitas bisnisnya di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara termal melalui PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan entitas anaknya, serta PT DSSE Energi Mas Utama dan entitas anaknya. Konsesi tambang utama yang dimiliki oleh GEMS dan PT DSSE Energi Mas Utama beserta entitas anaknya terletak di Sumatra Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Perseroan dan entitas anak telah memiliki izin untuk melakukan aktivitas pertambangan batu bara. Per 31 Desember 2022, Perseroan melalui entitas anak memiliki sumber daya batu bara termal sebanyak lebih dari 3,0 miliar ton dengan total cadangan batu bara termal terbukti dan terduga lebih dari 1,2 miliar ton.


Selain pertambangan batubara termal, Perseroan juga menjalankan aktivitas pertambangan dan perdagangan batubara metalurgi melalui Stanmore Resources Limited melalui kepemilikan saham Golden Investments (Australia) Pte. Ltd. oleh Golden Energy and Resources Limited, entitas anak Perseroan. Per 31 Desember 2022, jumlah sumber daya batu bara metalurgi dan cadangan batu bara yang dapat dipasarkan sekitar 4,1 miliar ton dan 294 juta ton dengan kapasitas pabrik persiapan penanganan batu bara hingga 3,5 juta ton per tahun.


Perseroan melalui entitas anak juga telah menjajaki bisnis pertambangan emas sejak tahun 2020 dengan membentuk usaha ventura bersama (50:50) dengan EMR Capital untuk melakukan investasi dalam sebuah pertambangan emas di Australia, Ravenswood Gold Group Pty LtdPer 31 Desember 2022, Ravenswood Gold Group Pty. Ltd. memiliki sumber daya emas sebesar 4,9 juta ons dan cadangan emas sebesar 2,5 juta ons dengan kapasitas fasilitas pemrosesan emas hingga 5,0 juta ton per tahun.




Produk batu bara Perseroan dan entitas anak memiliki spesifikasi sebagai berikut: 



Sejalan dengan kenaikan volume produksi, volume penjualan batu bara meningkat dari 34,3 juta ton pada tahun 2021 menjadi 50,97 juta ton pada tahun 2022. Dari total volume penjualan batu bara tersebut sebanyak 32% tercatat dialokasikan untuk memenuhi DMO. Realisasi volume produksi dan volume penjualan batu bara pada tahun 2022 lebih tinggi dari target yang ditetapkan oleh Perseroan yaitu sebesar 37,6 juta ton dan 38,6 juta ton.


Pada tahun 2022, sebanyak 32% atau sekitar 12,3 juta ton dari penjualan batu bara Perseroan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Sedangkan sebanyak 68% dialokasikan untuk pasar ekspor, seperti Tiongkok, India, Korea Selatan, Thailand, dan Filipina. Pada tahun 2022, pemasaran batu bara Perseroan juga berhasil menjangkau pasar Taiwan. Pangsa pasar Perseroan terhadap jumlah produksi batu bara dalam negeri sebesar 687 juta ton adalah sebesar 5,6% pada tahun 2022 dan tahun 2021. [GRI 2-6-b]