Lini bisnis pertambangan merupakan salah satu lini utama dalam struktur usaha Perseroan. Kegiatan ini dijalankan melalui entitas anak yang berfokus pada eksplorasi, produksi, dan perdagangan batu bara, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.
Perseroan merupakan salah satu pemain utama di industri pertambangan batu bara Indonesia, dengan cadangan batu bara termal terbukti sebesar 0,9 miliar ton. Operasi pertambangan dijalankan melalui dua entitas anak utama, yaitu:
Model usaha dua jalur ini memberikan fleksibilitas dalam pemasaran, sekaligus memperkuat jangkauan baik di pasar domestik maupun internasional.
Sejak memulai operasional pada 1997 dan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2011, GEMS terus memperluas jaringan operasionalnya. Saat ini, GEMS memiliki sejumlah wilayah konsesi tambang di beberapa provinsi strategis, yaitu:
GEMS melakukan operasi melalui entitas anak usahanya yaitu PT Borneo Indobara (BIB), PT Kuansing Inti Makmur, dan PT Barasentosa Lestari
Perseroan mengelola area konsesi sekitar 66.000 hektar dengan infrastruktur tambang terintegrasi yang mendukung kelancaran distribusi dari hulu ke hilir. Fasilitas yang tersedia meliputi:
Perseroan menjalankan kegiatan tambang dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, termasuk:
Selama tahun 2024, produksi batu bara mencapai 53,1 juta ton, menjadikan bisnis pertambangan sebagai penyumbang terbesar terhadap pendapatan perusahaan. Dengan kontribusi sekitar USD 2,7 miliar atau 92% dari total pendapatan tahun berjalan, pilar ini memainkan peran strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan
Ke depan, Perseroan berkomitmen untuk mempertahankan keunggulan kompetitif melalui peningkatan efisiensi operasional, peningkatan digitalisasi pertambangan, dan diversifikasi pasar. Fokus pada keberlanjutan juga tetap menjadi prioritas utama, sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab lingkungan dan sosial.